Nama : Fieky Fansuri
NPM : 12512927
Kelas : 4PA11
A. Pengertian
Sistem Informasi berbasis computer (CBIS)
Istilah
Computer Based Information System (CBIS)
sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi
computer (Fatta, 2007).
Computer Based
Information System = Hardware + Software + People + Procedures + Information.
|
CBIS selanjutnya akan disebut
sebagai sistem informasi saja.
CBIS biasanya dibedakan
menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu :
1. Transaction Processing Systems (TPS)
2. Management Information Systems (MIS)
3. Decicision Support System (DSS)
4. Expert System and Artificial
Intelligence (ES & AI)
B. Evolusi
Sistem Informasi berbasis computer
1. Fokus
data (SIA/EDP)
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem
yang pertama kali di implementasikan. Fokus utama sistem ini adalah pada data
transaksi, sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun, menyimpan, dan
memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang
merupakan bagian dari transaksi. Misalnya yang mengendalikan keputusan adalah
sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvalidasi keabsahan kartu
kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan
kebutuhan pelanggan.
2. Fokus
informasi (SIM)
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat
penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan
komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung
peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus
ditetapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini
segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi
perusahaan akan mudah mendapatkan informasi yang akurat dan tepat guna
mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.
3. Fokus
pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi
interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang
digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak
terstruktur dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana seharusnya
dibuat DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan
Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui, SIP lebih
memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegiatan yang
bersifat berulang dan terdefinisi dengan baik, sedangkan SIM lebih berorientasi
pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis. DSS lebih
ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat
analistis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang
kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatiskan pengambilan
keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan
keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang
tersedia.
4. Fokus
pada komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Pada waktu DSS berkembang, perhatian juga difokuskan
pada otomatisasi kantor (office
automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara
para manajer dan pekerja kantor melalui fokus konsultasi.
5. Fokus
konsultasi (Sistem Pakar)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk
melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar
adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu
bidang. Sistem yang menggambarkan sagala macam sistem yang menerapkan
kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis
pengetahuan (knowledge based syystems).
Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan data dan
informasi. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu
pengolah informasi. Pada bagian pengolahan dengan komputer terdiri dari lima
bidang yakni SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan sistem berbasis pengetahuan. Hal
tersebut dinamakan dengan sistem informasi berbasis komputer (computer based information system).
C. Lingkup
Data
1. Hirarki
Data
Model database
Hirarki merupakan model data yang dimana data tersebut diatur dengan struktur
data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi
menggunakan hubungan child/ parent; setiap parent dapat memiliki banyak child,
tetapi setiap child hanya boleh
memiliki satu parent ( yang dikenal
juga dengan hunbungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entias. Pada database tipe entiti sama dengan tabel.
Setiap record individual diwakili
dengan baris, dan setiap atribut setiap kolom. Tipe entiti berhubungan satu
sama lain dengan menggunakan pemetaan 1:N, juga dikenal sebagai hubungan
satu-ke-banyak. Model ini dikenal sebagai model database awal yang diciptakan oleh IBM pada tahu 1960-an. Database hirarki yang paling banyak
digunakan saat ini ialah IMS dikembangkan oleh IBM dan Registry Windows oleh
Microsoft. Hirarki data digunakan
untuk penjelasan penggabungan elemen-elemen dari tingkat sebelumnya ke tingkat
setelahnya atau jalannya suatu program yang telah diolah didalam database. Hirarki
data berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun
kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling
kompleks. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan
oleh berbagai institusi dan perusahaan.
2. Penyimpanan
Sekunder
a. SASD
(Penyimpanan berurutan)
SASD
(Serial/sequential
Accesss Storage Device) adalah suatu perangkat simpan yang bekerja secara sekuensial,
dengan kata lain perangkat penyimpanan ini bekerja dengan cara membaca data secara urut dari
awal sampai akhir tanpa ada kemungkinan melewati bagian tertentu. Contoh
perangkat ini adalah mgnetic tape, punched card dan paper tape. Perangkat
simpan ini sudah jarang dipakai dan relatif lambat tetapi harga relatif murah.
Perangkat SASD biasanya digunakan untuk membuat cadangan (backup) data an
program.
b. DASD
(Penyimpanan akses langsung)
DASD
(Direct Access Storage Device)
merupakan jenis memori eksternal yang mempunyai akses langsung terhadap data.
Contohnya seperti magnetik (floopy disk,
hard disk), removable hard disk, (Zip
disk, flash disk) dan optical disk. Penyimpanan akses langsung
suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat
diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan. DASD memiliki
mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan kelokasi manapun dalam
medium penyimpanan.
3. Pemrosesan
Data
a. Pemrosesan
Batch
Pemrosesan Batch
Tujuan dari sistem ini adalah memperbarui tiga file master, persedian, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan
biasanya memperbarui file batch
mereka secara harian, yang disebut sikulus harian. Adanya periode waktu antara
satu pengolahan dengan pengolahan berikutnya. Dua keunggulan pemrosesan Batch, adalah:
1) Organisasi meningkatkan efisien
dengan bersama-sama mengelompokkan sejumlah besar transaksi kedalam kelompok
daripada memproses setiap peristiwa secara terpisah.
2) Memberikan sarana kontrol atas
pemrosesan transaksi, keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan secara
periodik merekonsiliasi kelompok transaksi dengan angka kontrol.
b. Pemrosesan
Online
Pemrosesan
Online Pengolahan transaksi satu
persatu, saat terjadinya transaksi karena pengolahan online berorientasi transaksi. Pengolahan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan
jaman.
c. Sistem
Real Time
Sistem
Real Time merupakan sistem yang
mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon
cepat pada sistem fisik. Bisa juga sebagai mekanisme pengontrolan , perekaman
data, pemrosesan secara cepat sehingga output
yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Sistem ini merupakan bentuk
khusus dari sitem online yang
diperluas kemampuannya dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk
menentukan operasi dari sistem fisik tersebut.
D. Database
Database
adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan
disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Banyak file
perusahaan dapat terintegrasi secara logis. Integrasi logis dari record-record
dalam banyak file ini disebut konsep database.
1. Era
permulaan database
Era permulaan database ditandai dengan pengulangan
data, ketergantungan data, kepemilikan data yang tersebar.
2. Konsep
database
Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file,
tujuan dari konsep database ini adalah meminimunkan pengulangan dan mencapai
independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan
dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data.
Indenpendensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus
yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk
mengakses data.
3. Struktur
database
Struktur
database tersusun berdasarkan database => file => catatan => elemen
data.
4. Keunggulan
dan kelemahan dan DataBase Management System (DBMS)
Data Base Management System (DBMS) / Sistem Manajemen Basis
Data (SMB)
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan,
mengubah menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis
dan efisien. Adapun keunggulan dan kelemahan DBMS sebagai berikut :
a.
Keunggulan Database dan DBMS
1) Mengurangi pengulangan data.
2) Independensi data.
3) Memadukan data dari beberapa file.
4) Memanggil data dan informasi secara
tepat.
5) Meningkatkan keamanan.
b.
Kelemahan Database dan DBMS
1) Menggunakan software yang mahal.
2) Menggunakan konfiguarsi hardware
yang besar.
3) Memperkerjakan dan menggaji staf DBA
yang relatif mahal.
E. Peranan
Database dan DBMS dalam memecahkan masalah (dalam psikologi)
Database berperan untuk
menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau
pendekatan model perusahaan. DBMS berperan sebagai :
1. Data
yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu
file.
2. Data
dan program menyatu.
3. Kebutuhan
untuk mengintegrasikan data dari file-file.
4. Kebutuhan
untuk memperoleh data secara cepat.
5. Kebutuhan
untuk membuat data dengan aman.
F. Sistem
Pengolahan Data
1. Pengertian
dasar dan tujuan pengolahan data
George R. Terry Ph.D (dalam Hutahaean, 2014) menyatakan, pengolahan data adalah
serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau
hasil yang diinginkan.
Terdapat delapan unsur pengolahan data menurut
Hutahaean (2008), yaitu :
a) Membaca
b) Menulis,
mengetik
c) Mencatat
atau mencetak
d) Menyortir
e) Menyampaikan
atau memindahkan
f) Menghitung
g) Membandingkan
h) Menyimpan
Komarudin (dalam Nuraida, 2008) mengemukakan bahwa
informasi sebagai hasil dari pengolahan data mempunyai tujuan :
a) Informasi
deskriptif
b) Informasi
penjelasan
c) Informasi
prediktif
d) Informasi
evaluatif
e) Informasi
inovatif
2. Tugas
pengolahan data
Menurut Umar (2003) tugas pengolahan data perusahaan
dilaksanakan oleh sistem informasi ankuntasi (SIA) yang mengumpulkan data
kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak
internal maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing. Dengan jenis kegiatan
demikian, akhirnya dapat diketahui beberapa karakteristik SIA, yaitu :
a) Melaksanakan
tugas yang diperlukan
b) Berpegang
pada prosedur standar
c) Menangani
data yang rinci
d) Berfokus
pada masa lampau
e) Menyediakan
informasi minimal untuk pemecahan masalah
3. Contoh
sistem pengolahan data
Contoh sistem pengolahan data misalnya laba bersih
perusahaan X pada tahun 2005 meningkat 20 persen jika dibandingkan dengan tahun
2004, yaitu dari 850 juta rupiah menjadi 1,2 miliar rupiah. Dengan demikian,
lingkungan/data/fakta/ yang dianalisis akan menjadi informasi yang berguna bagi
pihak manajemen dalam membuat keputusan agar dapat mendukung berjalannya
kegiatan operasional perusahaan.
4. Peranan
pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Pengolahan
data banyak dilakukan oleh volume data yang lebih besar dari pada volume
informasinya. Ada dua alasan yang pertama sistem pengolahan data yang benar
menghasilkan output informasinya dalam bentuk laporan accounting standar yang
kedua system pengolahan data yang memberikan kekayaan pada database yang dapat
digunakan dalam memecahkan masalah.
Proses
kerja komputer secara sederhana adalah :
a. Proses pertama : Menerima
perintah yang User masukan melalui perangkat input seperti keyboard dan mouse
b. Proses
kedua : Mengolah perintah yang sudah diterima
dari User, perangkat keras yang mengelola perintahnya adalah prosesor atau juga
sering disebut sebagai otak komputer, prosesor memiliki tiga bagian penting
yaitu:
1) Control Unit(CU)=Mengontrol semua
kerja perangkat yang terpasang dalam computer.
2) Arithmatic Logical
Unit(ALU)=Mengelola semua proses yang berhubungan dengan logika dan matematika,
seperti ketika kita menggunakan kalkulator maka proses menghitungnya diproses
oleh ALU.
3) Memory Unit(MU)=Sebagai unti
pendukung, dimana proses yang sering dilakukan oleh prosesor sementara akan
tersimpan dalam unit ini.
c. Proses
ketiga : Mengeluarkan(Output) hasil dari
perintah yang sudah diolah didalam prosesor melalui perangkat output seperti
monitor(Mengeluarkan tampilan), spiker(Mengeluarkan suara),
printer(Mengeluarkan hasil cetakan) dan melalui perangkat output lain. Dalam
sebuah computer terdapat alat input dan output yang bekerja saling berhubungan
satu sama lain.
Semua alat
input dan output dapat berkontribusi pada pemecahan masalah baik secara
langsung dan tidak langsung. Contoh: keyboard, display, printer dan
plotter (berperan langsung), source data automation device, microfilm (berperan
tidak langsung). Seperti halnya perangkat keras, perangkat lunak dapat juga
berperan langsung atau tidak langsung. Contoh: sistem operasi (berperan tidak
langsung), aplikasi bisnis umum dan industri (berperan tidak langsung)
G. Sistem
Informasi Manajemen
1. Pengertian
dasar SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk
membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan
menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data
mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang
dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan
suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang
dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut (Fatta,
2007).
Sedangkan menurut Nuraida (2008)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang saling bekerja sama
terdiri dari kumpulan orang, alat, serta prosedur dan merupakan satu kesatuan
yang saling berinteraksi dan berkesinambungan serta dirancang untuk
mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan
informasi yang baik dan siap pakai guna menghasilkan perencanaan, implementasi,
dan pengendalian menajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.
2. Konsep
Sistem Informasi Organisasional
Menurut Fatta (2007) Sistem Informasi berdasarkan
konsep (input, processing, output -
IPO).
a) Input,
b) Processing,
c) Output.
3. Peranan
SIM dalam pemecahan masalah
Stair (dalam Fatta, 2007) menjelaskan bahwa sistem
informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari :
a) Perangkat
keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan
data, memproses data, dan keluaran data.
b) Perangkat
lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke computer.
c) Database,
yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga
mudah diakses pengguna sistem informasi.
d) Telekomunikasi,
yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem
komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
e) Manusia,
yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analisis, programmer
dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem.
Sementara Burch dan Grudnistki (dalam Fatta, 2007)
berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen di atas
disebut dengan istilah blok bangunan (building
block), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block),
blok keluaran (output block), blog
teknologi (technology block), dan
blok kendali (control block). Sebagai
suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu
dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya.
a) Blok
Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang
dapat berupa dokume-dokumen dasar.
b) Blok
Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan
cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c) Blok
Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen
serta semua pemakai sistem.
d) Blok
Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e) Blok
Database. Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan
perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f) Blok
Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa
hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
H. Sistem
Penunjang Keputusan
1. Maksud
pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskannya
Sistem
penunjang keputusan atau yang sering dikenal dengan decision support system
(DSS) adalah suatu sistem yang menyediakan informasi pemecahan masalah maupun
kemampuan berkomunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi
yang dihasilkan dapat berupa laporan periodik dan khusus, dan output dari model
matematika dan sistem pakar.
Menurut Herbert
A. Simon ada suatu rangkaian keputusan dengan keputusan terprogram dan
keputusan tak terprogram seperti yang telah diulas oleh penulis sebelumnya. Ada
beberapa tahap pengambilan keputusan menurut Simon yaitu:
a. Kegiatan intelijen
Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang
bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang
dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk mengetahui
kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
b. Kegiatan merancang
Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah
mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai altenatif dan kegiatan dimana
menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang
mungkin.
c. Kegiatan memilih
Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik
dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang
tersedia.
d. Kegiatan menelaah
Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang
menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan-pilihan yang
lalu.
2. Konsep,
pengertian dasar dan tujuan SPK
Konsep DSS/SPK dimulai pada akhir tahun 1960 dengan timesharing computer. Pada tahun inilah,
seseorang untuk pertama kalinya dapat berinteraksi langsung dengan komputer
tanpa harus melalui spesialis informasi.
Menurut Fatta (2007) Decision Support System atau yang disebut dengan Sistem Penunjang
Keputusan adalah sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang
mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis
untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur.
DSS/SPK dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional. DSS/SPK
biasanya tersusun dari :
a. Database
(bisa diekstraksi dari TPS/MIS).
b. Model
grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.
c. Antarmuka
pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan DSS/SPK.
3. Model
SPK
Ada
tiga subsistem model DSS/SPK, yaitu :
a. Perangkat
lunak penulis laporan
Perangkat lunak penulis laporan menghasilkan laporan
peridik yang disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat
lunak yang dikodekan ke dalam bahasa pemrograman seperti COBOL atau PL/I.
Laporan khusus adalah sebuah jawaban atas kebutuhan informasi yang berbentuk database
query oleh user yang menggunakan query language dari DBMS.
b. Model
matematika
Model matematika menghasilkan suatu informasi sebagai
hasil dari sirmulasi yang melibatkan beberapa kmponen dari sistem fisik
perusahaandan dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedurial yang bertujuan
untuk memudahkan tugas dan memiliki potensi bekerja lebih baik.
c. Groupware
Groupware beberapa
pemcah masalah bekerja sama sebagai satu kelompok untuk mencapai suatu solusi.
Para anggota kelompok berkomunikasi secara langsung maupun melalui groupware.
4. Pemodelan
matematis beserta keuntungan dan kerugiannya
Model adalah penyederhanaan dari
sesuatu; model menggambarkan fenomena suatu objek atau suatu kegiatan. Model Matematika
merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini dapat
dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan
kemampuan mencapai optimisasi.
Keuntungan
dan kerugian pembuatan model :
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model
adalah :
a.
Kesulitan
pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak
menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru
dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari
elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh
sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
b.
Diperlukan
keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model
yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output
secara tepat.
Manajer
yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
a.
Proses
pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model
dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik.
b.
Kecepatan
proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat,
dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk
bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
c. Model menyediakan daya prediksi –
suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode
penghasil informasi lain
d. Model lebih murah daripada
metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam
hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi,
tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang
buruk.
5.
SPK berkelompok
Seorang manager
tidaklah mungkin memecahkan masalah sendirian tanpa adanya hal-hal yang dapat
mendukung memecahkan suatu masalah. Sistem pendukung keputusan kelompok atau
yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system / GDSS
merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang
ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi
suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada
pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung
komunikasi.
6. Peranan
SPK dalam pemecahan masalah
GDSS
berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi
yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjaga
diskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu.
Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih
banyak lagi alternatif.
SUMBER
:
Fatta, H.A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk untuk keunggulan
bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta : Deepublish.
Nuraida,
I. (2008). Manajemen administrasi
perkantoran. Yogyakarta : KANISIUS.
Umar
H. (2003). Business an introduction.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.