Minggu, 22 November 2015

SOFTSKILL (CBIS)

Nama : Fieky Fansuri 
NPM  : 12512927
Kelas  : 4PA11



A.    Pengertian Sistem Informasi berbasis computer (CBIS)
Istilah Computer Based Information System (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi computer (Fatta, 2007).
Computer Based Information System = Hardware + Software + People + Procedures + Information.

CBIS selanjutnya akan disebut sebagai sistem informasi saja.
CBIS biasanya dibedakan menjadi beberapa tipe aplikasi, yaitu :
1.      Transaction Processing Systems (TPS)
2.      Management Information Systems (MIS)
3.      Decicision Support System (DSS)
4.      Expert System and Artificial Intelligence (ES & AI)

B.     Evolusi Sistem Informasi berbasis computer
1.      Fokus data (SIA/EDP)
Sistem pemrosesan transaksi merupakan jenis sistem yang pertama kali di implementasikan. Fokus utama sistem ini adalah pada data transaksi, sistem informasi ini digunakan untuk menghimpun, menyimpan, dan memproses data transaksi serta sering kali mengendalikan keputusan yang merupakan bagian dari transaksi. Misalnya yang mengendalikan keputusan adalah sistem pemrosesan transaksi yang sekaligus dapat memvalidasi keabsahan kartu kredit atau mencarikan rute pesawat terbang yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
2.      Fokus informasi (SIM)
Tahun 1964 diperkenalkan satu generasi baru alat penghitung yang mempengaruhi cara penggunaan komputer. Konsep penggunaan komputer sebagai SIM dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tsb. Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus ditetapkan untuk tujuan utama menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh perusahaan besar karena dengan adanya Manajemen Informasi perusahaan akan mudah mendapatkan informasi yang akurat dan tepat guna mendukung dalam pengambilan keputusan dalam perusahaan tersebut.      
3.      Fokus pada pendukung keputusan (SPK)
Sistem pendukung keputusan adalah sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data yang digunakan untuk membantu pengambilan keputusan pada situasi yang tidak terstruktur dimana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana seharusnya dibuat DSS dibuat sebagai reaksi atas ketidakpuasan terhadap Sistem Pemrosesan Transaksi dan Sistem Informasi Manajemen sebagaimana diketahui, SIP lebih memfokuskan diri pada pengendalian transaksi yang merupakan kegiatan yang bersifat berulang dan terdefinisi dengan baik, sedangkan SIM lebih berorientasi pada penyediaan laporan bagi manajemen yang sifatnya dinamis. DSS lebih ditunjuk untuk mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analistis, dalam situasi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak dimaksudkan untuk mengotomatiskan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambilan keputusan dapat melakukan berbagai analisis dengan menggunakan model-model yang tersedia. 
4.      Fokus pada komunikasi (Otomatisasi Kantor)
Pada waktu DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada otomatisasi kantor (office automation/OA) OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui fokus konsultasi.
5.      Fokus konsultasi (Sistem Pakar)
Ide dasar AI adalah komputer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagian penalaran logis yang sama seperti manusia. Sistem pakar adalah suatu sistem yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. Sistem yang menggambarkan sagala macam sistem yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan sistem berbasis pengetahuan (knowledge based syystems). Manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan data dan informasi. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi. Pada bagian pengolahan dengan komputer terdiri dari lima bidang yakni SIA, SIM, DSS, kantor virtual dan sistem berbasis pengetahuan. Hal tersebut dinamakan dengan sistem informasi berbasis komputer (computer based information system).   

C.     Lingkup Data
1.      Hirarki Data
Model database Hirarki merupakan model data yang dimana data tersebut diatur dengan struktur data tree. Struktur ini dapat mewakili informasi menggunakan hubungan child/ parent; setiap parent dapat memiliki banyak child, tetapi setiap child hanya boleh memiliki satu parent ( yang dikenal juga dengan hunbungan 1-ke-banyak). Seluruh atribut dari record yang ditentukan telah diatur dengan tipe entias. Pada database tipe entiti sama dengan tabel. Setiap record individual diwakili dengan baris, dan setiap atribut setiap kolom. Tipe entiti berhubungan satu sama lain dengan menggunakan pemetaan 1:N, juga dikenal sebagai hubungan satu-ke-banyak. Model ini dikenal sebagai model database awal yang diciptakan oleh IBM pada tahu 1960-an. Database hirarki yang paling banyak digunakan saat ini ialah IMS dikembangkan oleh IBM dan Registry Windows oleh Microsoft. Hirarki data digunakan untuk penjelasan penggabungan elemen-elemen dari tingkat sebelumnya ke tingkat setelahnya atau jalannya suatu program yang telah diolah didalam database. Hirarki data berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Pemrosesan basis data sebagai perangkat andalan sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan.
2.      Penyimpanan Sekunder
a.       SASD (Penyimpanan berurutan)
SASD (Serial/sequential Accesss Storage Device) adalah suatu perangkat simpan yang bekerja secara sekuensial, dengan kata lain perangkat penyimpanan ini bekerja dengan cara membaca data secara urut dari awal sampai akhir tanpa ada kemungkinan melewati bagian tertentu. Contoh perangkat ini adalah mgnetic tape, punched card dan paper tape. Perangkat simpan ini sudah jarang dipakai dan relatif lambat tetapi harga relatif murah. Perangkat SASD biasanya digunakan untuk membuat cadangan (backup) data an program.
b.      DASD (Penyimpanan akses langsung)
DASD (Direct Access Storage Device) merupakan jenis memori eksternal yang mempunyai akses langsung terhadap data. Contohnya seperti magnetik (floopy disk, hard disk), removable hard disk, (Zip disk, flash disk) dan optical disk. Penyimpanan akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau tulisan dapat diarahkan ke record tertentu tanpa pencarian secara urutan. DASD memiliki mekanisme membaca dan menulis yang dapat diarahkan kelokasi manapun dalam medium penyimpanan.
3.      Pemrosesan Data
a.       Pemrosesan Batch
Pemrosesan Batch Tujuan dari sistem ini adalah memperbarui tiga file master, persedian, piutang, dan analisis penjualan. Perusahaan biasanya memperbarui file batch mereka secara harian, yang disebut sikulus harian. Adanya periode waktu antara satu pengolahan dengan pengolahan berikutnya. Dua keunggulan pemrosesan Batch, adalah:
1)      Organisasi meningkatkan efisien dengan bersama-sama mengelompokkan sejumlah besar transaksi kedalam kelompok daripada memproses setiap peristiwa secara terpisah.
2)      Memberikan sarana kontrol atas pemrosesan transaksi, keakuratan proses tersebut dapat dibentuk dengan secara periodik merekonsiliasi kelompok transaksi dengan angka kontrol.
b.      Pemrosesan Online
Pemrosesan Online Pengolahan transaksi satu persatu, saat terjadinya transaksi karena pengolahan online berorientasi transaksi. Pengolahan online dikembangkan untuk mengatasi masalah file yang ketinggalan jaman.
c.       Sistem Real Time
Sistem Real Time merupakan sistem yang mengendalikan sistem fisik, dimana sistem ini mengharuskan komputer berespon cepat pada sistem fisik. Bisa juga sebagai mekanisme pengontrolan , perekaman data, pemrosesan secara cepat sehingga output yang dihasilkan dapat diterima dalam waktu yang relatif sama. Sistem ini merupakan bentuk khusus dari sitem online yang diperluas kemampuannya dengan menggunakan sumber daya konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik tersebut.

D.    Database
Database adalah suatu koleksi data komputer yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan suatu cara yang memudahkan pengambilan kembali. Banyak file perusahaan dapat terintegrasi secara logis. Integrasi logis dari record-record dalam banyak file ini disebut konsep database.
1.      Era permulaan database
Era permulaan database ditandai dengan pengulangan data, ketergantungan data, kepemilikan data yang tersebar.
2.      Konsep database
Yaitu integrasi logis dari catatan-catatan file, tujuan dari konsep database ini adalah meminimunkan pengulangan dan mencapai independensi data. Independensi data adalah kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data. Indenpendensi data dicapai dengan menempatkan spesifikasi dalam tabel dan kamus yang terpisah secara fisik dari program. Program mengacu pada tabel untuk mengakses data.
3.      Struktur database
Struktur database tersusun berdasarkan database => file => catatan => elemen data.
4.      Keunggulan dan kelemahan dan DataBase Management System (DBMS)
Data Base Management System (DBMS) / Sistem Manajemen Basis Data (SMB)
DBMS dapat diartikan sebagai program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah menghapus, memodifikasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien. Adapun keunggulan dan kelemahan DBMS sebagai berikut :
a.       Keunggulan Database dan DBMS
1)      Mengurangi pengulangan data.
2)      Independensi data.
3)      Memadukan data dari beberapa file.
4)      Memanggil data dan informasi secara tepat.
5)      Meningkatkan keamanan.
b.      Kelemahan Database dan DBMS
1)      Menggunakan software yang mahal.
2)      Menggunakan konfiguarsi hardware yang besar.
3)      Memperkerjakan dan menggaji staf DBA yang relatif mahal.

E.     Peranan Database dan DBMS dalam memecahkan masalah (dalam psikologi)
Database berperan untuk menentukan kebutuhan data dengan mengikuti pendekatan berorientasi masalah atau pendekatan model perusahaan. DBMS berperan sebagai :
1.      Data yang berulang dalam bentuk multifile duplikat maupun data duplikat dalam satu file.
2.      Data dan program menyatu.
3.      Kebutuhan untuk mengintegrasikan data dari file-file.
4.      Kebutuhan untuk memperoleh data secara cepat.
5.      Kebutuhan untuk membuat data dengan aman.

F.      Sistem Pengolahan Data
1.      Pengertian dasar dan tujuan pengolahan data
George R. Terry Ph.D (dalam Hutahaean, 2014)  menyatakan, pengolahan data adalah serangkaian operasi atas informasi yang direncanakan guna mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.
Terdapat delapan unsur pengolahan data menurut Hutahaean (2008), yaitu :
a)      Membaca
b)      Menulis, mengetik 
c)      Mencatat atau mencetak
d)     Menyortir
e)      Menyampaikan atau memindahkan
f)       Menghitung
g)      Membandingkan
h)      Menyimpan
Komarudin (dalam Nuraida, 2008) mengemukakan bahwa informasi sebagai hasil dari pengolahan data mempunyai tujuan :
a)      Informasi deskriptif
b)      Informasi penjelasan 
c)      Informasi prediktif
d)     Informasi evaluatif
e)      Informasi inovatif
2.      Tugas pengolahan data
Menurut Umar (2003) tugas pengolahan data perusahaan dilaksanakan oleh sistem informasi ankuntasi (SIA) yang mengumpulkan data kegiatan perusahaan lalu memprosesnya menjadi informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan, kecuali pesaing. Dengan jenis kegiatan demikian, akhirnya dapat diketahui beberapa karakteristik SIA, yaitu :
a)      Melaksanakan tugas yang diperlukan
b)      Berpegang pada prosedur standar
c)      Menangani data yang rinci
d)     Berfokus pada masa lampau
e)      Menyediakan informasi minimal untuk pemecahan masalah
3.      Contoh sistem pengolahan data
Contoh sistem pengolahan data misalnya laba bersih perusahaan X pada tahun 2005 meningkat 20 persen jika dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu dari 850 juta rupiah menjadi 1,2 miliar rupiah. Dengan demikian, lingkungan/data/fakta/ yang dianalisis akan menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen dalam membuat keputusan agar dapat mendukung berjalannya kegiatan operasional perusahaan. 
4.      Peranan pemrosesan data dalam pemecahan masalah
Pengolahan data banyak dilakukan oleh volume data yang lebih besar dari pada volume informasinya. Ada dua alasan yang pertama sistem pengolahan data yang benar menghasilkan output informasinya dalam bentuk laporan accounting standar yang kedua system pengolahan data yang memberikan kekayaan pada database yang dapat digunakan dalam memecahkan masalah.
Proses kerja komputer secara sederhana adalah :
a.       Proses pertama      : Menerima perintah yang User masukan melalui perangkat input seperti   keyboard dan mouse
b.      Proses kedua         : Mengolah perintah yang sudah diterima dari User, perangkat keras yang mengelola perintahnya adalah prosesor atau juga sering disebut sebagai otak komputer, prosesor memiliki tiga bagian penting yaitu:
1)      Control Unit(CU)=Mengontrol semua kerja perangkat yang terpasang dalam computer.
2)      Arithmatic Logical Unit(ALU)=Mengelola semua proses yang berhubungan dengan logika dan matematika, seperti ketika kita menggunakan kalkulator maka proses menghitungnya diproses oleh ALU.
3)      Memory Unit(MU)=Sebagai unti pendukung, dimana proses yang sering dilakukan oleh prosesor sementara akan tersimpan dalam unit ini.
c.       Proses ketiga         : Mengeluarkan(Output) hasil dari perintah yang sudah diolah didalam prosesor melalui perangkat output seperti monitor(Mengeluarkan tampilan), spiker(Mengeluarkan suara), printer(Mengeluarkan hasil cetakan) dan melalui perangkat output lain. Dalam sebuah computer terdapat alat input dan output yang bekerja saling berhubungan satu sama lain.
Semua alat input dan output dapat berkontribusi pada pemecahan masalah baik secara langsung dan tidak langsung. Contoh: keyboard, display, printer dan plotter (berperan langsung), source data automation device, microfilm (berperan tidak langsung). Seperti halnya perangkat keras, perangkat lunak dapat juga berperan langsung atau tidak langsung. Contoh: sistem operasi (berperan tidak langsung), aplikasi bisnis umum dan industri (berperan tidak langsung)

G.    Sistem Informasi Manajemen
1.      Pengertian dasar SIM
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dan laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu SIM, diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut (Fatta, 2007).
Sedangkan menurut Nuraida (2008) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah suatu sistem yang saling bekerja sama terdiri dari kumpulan orang, alat, serta prosedur dan merupakan satu kesatuan yang saling berinteraksi dan berkesinambungan serta dirancang untuk mengumpulkan, memilih, menganalisis, mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang baik dan siap pakai guna menghasilkan perencanaan, implementasi, dan pengendalian menajemen yang baik melalui pembuatan keputusan.   
2.      Konsep Sistem Informasi Organisasional
Menurut Fatta (2007) Sistem Informasi berdasarkan konsep (input, processing, output - IPO).
a)      Input,
b)      Processing,
c)      Output.
3.      Peranan SIM dalam pemecahan masalah
Stair (dalam Fatta, 2007) menjelaskan bahwa sistem informasi berbasis komputer (CBIS) dalam suatu organisasi terdiri dari :
a)      Perangkat keras, yaitu perangkat keras komponen untuk melengkapi kegiatan memasukkan data, memproses data, dan keluaran data.
b)      Perangkat lunak, yaitu program dan instruksi yang diberikan ke computer.
c)      Database, yaitu kumpulan data dan informasi yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga mudah diakses pengguna sistem informasi.
d)     Telekomunikasi, yaitu komunikasi yang menghubungkan antara pengguna sistem dengan sistem komputer secara bersama-sama ke dalam suatu jaringan kerja yang efektif.
e)      Manusia, yaitu personel dari sistem informasi, meliputi manajer, analisis, programmer dan operator, serta bertanggung jawab terhadap perawatan sistem. 
Sementara Burch dan Grudnistki (dalam Fatta, 2007) berpendapat, sistem informasi yang terdiri dari komponen-komponen di atas disebut dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blog teknologi (technology block), dan blok kendali (control block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya.   
a)      Blok Masukan. Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan yang dapat berupa dokume-dokumen dasar.
b)      Blok Model. Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
c)      Blok Keluaran. Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.
d)     Blok Teknologi. Teknologi merupakan kotak alat (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan sekaligus mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e)      Blok Database. Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
f)       Blok Kendali. Pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
   
H.    Sistem Penunjang Keputusan
1.      Maksud pembuatan keputusan dan teori-teori yang menjelaskannya
Sistem penunjang keputusan atau yang sering dikenal dengan decision support system (DSS) adalah suatu sistem yang menyediakan informasi pemecahan masalah maupun kemampuan berkomunikasi dalam memecahkan masalah semi-terstruktur. Informasi yang dihasilkan dapat berupa laporan periodik dan khusus, dan output dari model matematika dan sistem pakar.
Menurut Herbert A. Simon ada suatu rangkaian keputusan dengan keputusan terprogram dan keputusan tak terprogram seperti yang telah diulas oleh penulis sebelumnya. Ada beberapa tahap pengambilan keputusan menurut Simon yaitu:
a.       Kegiatan intelijen
Kegiatan intelijen berkaitan dengan sebuah langkah yang bergerak dari suatu tingkat sistem ke subsistem dan bagian-bagian sistem yang dianalisis secara berurutan dan kegiatan yang mengamati lingkungan untuk mengetahui kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki.
b.      Kegiatan merancang
Kegiatan merancang berhubungan dengan sebuah langkah mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai altenatif dan kegiatan dimana menemukan, mengembangkan, dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin.
c.       Kegiatan memilih
Kegiatan memilih bertujuan untuk memilih solusi terbaik dan kegiatan yang memilih satu rangkaian tindakan tertentu dari beberapa yang tersedia.
d.      Kegiatan menelaah
Kegiatan menelaah berkaitan dengan sebuah langkah yang menerapkan solusi untuk menindak lanjuti dan menilai pilihan-pilihan yang lalu.
2.      Konsep, pengertian dasar dan tujuan SPK
Konsep DSS/SPK dimulai pada akhir tahun 1960 dengan timesharing computer. Pada tahun inilah, seseorang untuk pertama kalinya dapat berinteraksi langsung dengan komputer tanpa harus melalui spesialis informasi. 
Menurut Fatta (2007) Decision Support System atau yang disebut dengan Sistem Penunjang Keputusan adalah sistem informasi pada level manajemen dari suatu organisasi yang mengombinasikan data dan model analisis canggih atau peralatan data analisis untuk mendukung pengambilan yang semi terstruktur dan tidak terstruktur. DSS/SPK dirancang untuk membantu pengambilan keputusan organisasional. DSS/SPK biasanya tersusun dari :
a.       Database (bisa diekstraksi dari TPS/MIS).
b.      Model grafis atau matematis, yang digunakan untuk proses bisnis.
c.       Antarmuka pengguna, yang digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan DSS/SPK.
3.      Model SPK
Ada tiga subsistem model DSS/SPK, yaitu :
a.       Perangkat lunak penulis laporan
Perangkat lunak penulis laporan menghasilkan laporan peridik yang disiapkan sesuai jadwal dan biasanya dihasilkan oleh perangkat lunak yang dikodekan ke dalam bahasa pemrograman seperti COBOL atau PL/I. Laporan khusus adalah sebuah jawaban atas kebutuhan informasi yang berbentuk database query oleh user yang menggunakan query language dari DBMS.
b.      Model matematika
Model matematika menghasilkan suatu informasi sebagai hasil dari sirmulasi yang melibatkan beberapa kmponen dari sistem fisik perusahaandan dapat ditulis dalam bahasa pemrograman prosedurial yang bertujuan untuk memudahkan tugas dan memiliki potensi bekerja lebih baik.
c.       Groupware
Groupware beberapa pemcah masalah bekerja sama sebagai satu kelompok untuk mencapai suatu solusi. Para anggota kelompok berkomunikasi secara langsung maupun melalui groupware.
4.      Pemodelan matematis beserta keuntungan dan kerugiannya
Model adalah penyederhanaan dari sesuatu; model menggambarkan fenomena suatu objek atau suatu kegiatan. Model Matematika merupakan jenis yang berperan sangat penting dalam DSS. Model ini dapat dikelompokkan dalam tiga dimensi – pengaruh waktu, tingkat keyakinan, dan kemampuan mencapai optimisasi.
Keuntungan dan kerugian pembuatan model :
Adapun kerugian utama yang mengimbangi pembuatan model adalah :
a.       Kesulitan pembuatan model sistem bisnis, akan mengahasilkan suatu model yang tidak menangkap semua pengaruh pada entitas. Misalnya, dalam model yang baru dijelaskan, seseorang dalam perusahaan harus memperkirakan nilai-nilai dari elemen-elemen data skenario. Ini berarti bahwa pertimbangan yang menyeluruh sangat diperlukan dalam menerapkan keputusan yang didasarkan pada simulasi
b.      Diperlukan keahlian matematika tingkat tinggi, untuk mengembangkan sendiri model-model yang lebih kompleks, keahlian itu juga diperlukan untuk menafsirkan output secara tepat.
Manajer yang menggunakan model matematika dapat memperoleh keuntungan sebagai berikut:
a.       Proses pembuatan model dapat menjadi pengalaman belajar, dimana pada setiap proyek model dipelajari sesuatu yang baru mengeenai sistem fisik.
b.      Kecepatan proses simulasi dapat mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu singkat, dimana dalam hitungan menit, dapat dibuat simulasi operasi perusahaan untuk bebrapa bulan, kuartal, atau tahun
c.       Model menyediakan daya prediksi – suatu pandangan ke masa depan – yang tidak dapat disediakan oleh metode penghasil informasi lain
d.      Model lebih murah daripada metode trial and error; dimana proses pembuatan model memang mahal dalam hal waktu maupun perangkat lunak dan keras yang diperlukan untuk simulasi, tetapi biaya tersebut tidak setinggi biaya yang disebabkan keputusan yang buruk.
5.      SPK berkelompok
Seorang manager tidaklah mungkin memecahkan masalah sendirian tanpa adanya hal-hal yang dapat mendukung memecahkan suatu masalah. Sistem pendukung keputusan kelompok atau yang lebih akrab dikenal dengan group decison support system / GDSS merupakan suatu sistem berbasis komputer yang mendukung kelompok orang yang ikut terlibat dalam satu tugas bersama dan menyediakn interface bagi suatu lingkungan yang digunakan secara bersama. GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan menyediakan suatu pengaturan yang mendukung komunikasi.
6.      Peranan SPK dalam pemecahan masalah
GDSS berkontribusi pada pemecahan masalah dengan berkomunikasi yang lebih baik yang memungkinkan keputusan yang lebih baik dengan menjaga diskusi terfokus pada masalah yang menyebabkan kita dapat menghemat waktu. Dengan penghematan waktu tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi lebih banyak lagi alternatif.






SUMBER :
Fatta, H.A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.
Hutahaean, J. (2014). Konsep sistem informasi. Yogyakarta : Deepublish.

Nuraida, I. (2008). Manajemen administrasi perkantoran. Yogyakarta : KANISIUS.
Umar H. (2003). Business an introduction. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.