Jumat, 26 Oktober 2012

Makna Kehidupan Manusia (ILMU BUDAYA DASAR)

Ya, saya akan mengulas kembali dan memaparkan materi perkuliahan pada tanggal 20-Oktober-2012 tentang apa yang di sampaikan oleh Dosen saya mengenai KESUKSESAN DAN PENGALAMAN HIDUP.

Pada saat itu dosen saya bercerita tentang sebuah cerita motivasi yang menurut saya banyak intisari yang harus saya petik dari pemaparan beliau. Berikut ceritanya : Suatu ketika seorang murid bertanya kepada gurunya, ''Pak apa itu kesuksesan?''. Tiba-tiba sang guru itupun mengeluarkan selembar uang sebesar seratus ribu rupiah, dan bertanya kepada murid-muridnya siapa yang menginginkan uang itu.Serentak semua murid menjawab ''maaauu Pak Guru..'' Lalu sang gurupun melipat uang itu dan bertanya siapa yang mau uang itu.Semua muridpun menjawab mau. Kemudian sang guru meremas-remas uang itu dan bertanya kepada muridnya lagi.''siapa yang mau uang ini..?'' muridpun menjawab dengan serentak ''maauu''. Uang itu dilempar dan di injak-injak oleh sang guru tersebut, lagi-lagi sang gurupun menanyakan hal yang sama pada murid-muridnya ''siapa yang menginginkan uang ini lagi...?'' murid-muridpun tetap masih juga menginginkan uang itu, walaupun keadaan uang itu sudah lecak tak beraturan.

Ya dari cerita diatas saya mendapat pelajaran bahwa walaupun kita diejek, diinjak-injak, di cemooh, di cacimaki, dipermalukan, dan di hina oleh orang, kita tidak boleh berputus asa dan patah semangat. Kita harus bisa berpegang teguh pada pendirian kita yang sudah menjadi prinsip kita selama ini. Seperti cerita diatas kita dapat pelajaran dari uang seratus ribu yang keadaanya sudah tidak baik, dilipat-lipat, di remas-remas, diinjak-injak. Namun uang seratus ribu itupun masih ada harganya di mata orang dan masih banyak yang menginginkannya.

Maka dari itu Jadilah orang yang tetap berpegang teguh pada prinsip kita! Jadikanlah cacimakian orang lain sebagai batu loncatan untuk menuju kesuksesan kita kelak! Walaupun keadaan kita sudah tak berdaya, sama halnya dengan uang tersebut, namun kita masih punya nilai dan berharga di mata orang.


 Oh, ya disini Dosen saya juga memberi suatu pemahaman tentang pengalaman hidup. Dan menurut saya pengalaman hidup itu tidak berupa cerita yang manis, namun terkadang juga pahit. Kehidupan kita kelak di masa yang akan datang akan terdorong/terbantu dengan pengalaman hidup kita. Karena tanpa adanya pengalaman hidup, hidup kita menjadi hambar. 
Oleh karenanya kita harus membagi pengalaman hidup kita kepada orang lain, dan mengambil sisi positif dari orang lain untuk pembelajaran bagi diri kita dan membuang sisi negatifnya.
Tanpa adanya pengalaman hidup, kita sebagai makhluk sosial tidak akan pernah belajar dari kesalahan kita. Untuk itu, di perlukan pengalaman hidup yang berwarna-warni untuk diri kita.

So, over all, Just Let it Flow for our LIFE ^^ 

Kamis, 18 Oktober 2012

ILMU BUDAYA DASAR



ILMU BUDAYA DASAR
                                  MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB


 
A.  LATAR BELAKANG

Tanggung jawab merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu yang ada di muka bumi ini. Kewajiban tersebut tidak hanya kepada diri sendiri melainkan juga kepada setiap individu atau suatu element tertentu yang ada disekitar kita. Dimana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan kewajiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang mendasar yang terdapat di dalam diri manusia. Oleh karenanya setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu  ada  dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa lepas dari kehidupan sekitar yang menuntut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekuensi tanggung jawab antara individu berbeda.
Tanggung  jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan hati kita yang pada dasarnya mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal yang positif.